LadangMarigold di Desa Temukus. Di desa ini terdapat ladang bunga Marigold yang berwarna kuning ke-orange an. Bunga ini biasa digunakan dalam ritual keagamaan di Bali. Bunga ini oleh masyarakat sekitar dikenal dengan nama ' Gemitir '. bayangkan saja betapa indahnya berada di tengah ladang bunga yang penuh dengan marigold!
TamanBunga Gemitir di Desa Temukus, juga merupakan ladang perkebunan milik warga. Sumber : Travelingyuk. Ladang bunga marigold ini sendiri letaknya berada di Desa Belok, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Lokasi ladang ini mudah ditemui kok. Ladang ini membentang di sepanjang jalan raya di kedua sisi antara Bedugul dan Kintamani.
Biartak bosan dengan pemandangan sawah mulu, yuk main ke ladang bunga gemitir ( Marigold) di Desa Temukus. Destinasi agrowisata ini sangat populer karena kamu bisa menikmati aneka bunga dengan warna cerah di satu lokasi yang luas. Pada saatnya mekar, hamparan bunga gemitir siap memanjakan matamu dan keluarga.
LADANGBUNGA GEMITIR DESA TEMUKUS. Desa Temukus tidak didominasi warna wijau, tapi jingga. Ya, tempat ini terkenal karena keindahan bunga-bunga yang mekar dengan kelopak berwarna kuning-jingga. Jika Anda perhatikan, ada satu bunga khusus yang digunakan dalam setiap ritual di Bali, yaitu bunga Marigold,
Ladangbunga Gemitir (Marigold) di desa Temukus. Desa Temukus adalah sebuah desa kecil terletak di Kecamatan Rendang Karangasem, Bali. Akses ke desa ini sangatlah tidak jauh, sekitar kurang lebih 2km dari pura terbesar di kaki Gunung Agung, yakni pura Besakih. Akses ke Desa Temukus jalannya tidak terlalu lebar dan saran saya lebih baik
Ladangbunga ini dipenuhi oleh bunga kasna. Bunga ini berwarna putih bersih yang dapat memanjakan mata. Selain bunga kasna terdapat bunga gemitir atau marigold yang berwarna oren kekuningan. Bunga ini biasanya digunakan untuk sembahyang umat Hindu yang ada di Bali. Desa Temukus kerap kali dikunjungi oleh para wisatawan domestik maupun wisatawan
.
Ladang bunga gemitir atau populer dengan nama Marigold ini, sekarang ini menjadi cukup trend di Bali, bunga ini dijadikan sebegai pe;engkap dalam pembuatan sarana banten sesajen dalam rangkaian upacara agama Hindu. Tidak hanya itu saja, bunga gemitir atau marigold yang tumbuh subur di ladang atau kebun-kebun penduduk, apalagi yang sedang berbunga mekar terlihat begitu cantik, terhampar indah menggoda mereka yang melihatnya untuk berada lebih dekat. Apalagi trend sekarang ini wisata foto selfie adalah agenda rekreasi yang cukup dimintai oleh kalangan muda atau bahkan untuk wisata keluarga. Untuk itulah ladang bunga gemitir atau marigold menjadi tempat menarik sebagai tempat wisata foto. Dan salah satunya adalah ladang bunga Marigold yang terletak di desa Belok/Sidan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung ini menjadi tujuan wisata baru di Bali. Lokasinya di pinggir jalan raya, sehingga mereka yang kebetulan lewat tentu akan tertarik untuk menikmati keindahannya. Bunga Gemitir di Bali memang populer digunakan dalam kegiatan ritual atau upacara keagamaan bagi masyarakat Hindu, sehingga bunga ini tidak begitu asing lagi. Bunga gemitir dengan nama latin Tageter Erecta adalah jenis bunga yang berasal dari Mexico, bunga Gemitir memiliki banyak sebutan seperti bunga Marigold, Kenikir, Calendula, Tegetes dan Mitir. Sedangkan sebutan yang trend di Bali sekarang ini bagi wisatawan adalah bunga Marigold, bunga ini memang cukup unik bisa hidup sepanjang tahun dan setiap musim. Bahkan pada saat musim panas sekalipun Marigold ini bisa hidup dengan baik, baik itu dataran rendah dan tinggi yang berhawa sejuk seperti desa Belok di Petang ini menjadi tempat tumbuhnya bunga Gemitir dengan baik. Pesona Ladang bunga Marigold di desa Belok/Sidan Petang Ada sejumlah tempat di kawasan desa Belok Sidan, Petang yang warganya menanam bunga Marigold, jika berkunjung ke desa ini anda bisa memilih tempat yang diinginkan, karena ada beberapa baru ditanam dan beberapa diantaranya sudah tumbuh mekar dan cantik. Itulah hebatnya bunga gemitir ini, bisa berkembang dan tumbuh dengan baik pada musim apa saja, sehingga jika anda sewaktu-waktu datang dan berkunjung ke desa Belok ini, ada saja bunga yang sudah tumbuh dan bermekaran. Akan berbeda halnya jika anda ingin menikmati keindahan bunga Kasna yang juga sekarang ini sedang trend dan populer di desa Temukus, bunga kasna tersebut ditanam agar pada saat hari raya Galungan bisa panen, sehingga butuh waktu yang tepat untuk berkunjung kesana. lanjut baca Padang Bunga Kasna Temukus >>>> Bunga gemitir atau marigold adalah bunga biasa saja, seperti juga pada umumnya bunga lainnya, tetapi akan terlihat berbeda jika anda berada di ladang bunga tersebut. Hamparan bunga yang kuning keemasan dengan batang dan daunnya yang terlihat hijau pekat, berpadu indah dan serasi serta tampil cantik, menyuguhkan pemandangan taman di alam bebas yang akan membuat anda berdecak kagum. Apalagi suasana alam desa Belok di Petang Badung ini yang sejuk, alamnya yang hijau cukup memberikan anda suasana lain, jauh dari keramaian, udaranya yang segar, sanggup menghilangkan rasa penat, dan pikiran bisa lebih fresh setelah rutinitas sehari-hari. Ladang bunga marigold memang menjadi tujuan wisata kekinian dan instagramable di Bali termasuk juga ladang bunga di Belok Sidan Badung, dalam balutan alam pedesaan yang sejuk, marigold ini begitu menarik, berpadu serasi dengan alam sekitarnya. Eksotisme hamparan bunga memang tersaji sangat indah, apalagi jika anda lihat foto-foto warga net di internet, yakin anda yang suka hunting dan ingin menemukan tempat wisata terbaru di pulau Dewata Bali tidak akan melewatkan ladang bunga Marigold di desa Belok Sidan ini. baca juga; objek wisata di kabupaten Badung >>>> Di kawasan ladang bunga tersebut, selain anda bisa menyaksikan pemandangan alam cantik, tentunya berfoto ria atau selfie adalah hal wajib anda lakukan di sini, sangat sayang jika anda tidak mengabadikan perjalanan wisata anda ke desa Belok. Ladang bunga gemitir di Bali memang tidak hanya di desa Belok Sidan â Badung saja tetapi juga ada di kawasan Temukus â Karangasem dekat pura Besakih dan juga juga di sejumlah tempat lainnya di pulau Dewata Bali. Ladang bunga Marigold di desa Sidan, Petang ini adalah milik warga sekitar, berada di ladang terbuka sehingga para pengunjung bisa dengan leluasa mengunjungi tempat ini, termasuk mereka yang suka foto selfie dan mengabadikan perjalanan wisatanya. Pemandangan indah yang bisa anda temukan dari jalan raya ini, sehingga bisa menjadi tempat wisata dadakan bagi mereka yang kebetulan lewat di tempat ini. Jika kebetulan bertemu dengan ladang pemilik bunga, minta ijin dulu pada yang punya. lanjut baca Ladang bunga marigold di Temukus Karangasem >>>> Walaupun berkunjung gratis dan tidak dikenakan biaya tiket masuk ke lokasi, alangkah bijaksananya jika anda bisa memberikan sedikit donasi sukarela, dan juga berhati-hati agar bunga-bunga tersebut tidak sampai rusak seperti terinjak dengan tidak sengaja. Perlu diketahui seiring waktu, situasi dan kondisi ladang bunga marigold di Petang Badung ini bisa jadi tidak ada lagi, karena tergantung keperluan pemilik ladang, jadi jika ingin menikmati rekreasi alam ladang ini, perlu update lagi informasinya. Akses menuju Ladang bunga Marigold di desa Belok Petang Desa Belok/Sidan berada di wilayah administratif Kecamatan Petang lokasinya di ujung Utara wilayah Kabupaten Badung, merupakan dataran tinggi yang berhawa sejuk. Akses ke lokasi bisa dengan sepeda motor, mobil bahkan dengan bus pariwisata, karena lokasinya di pinggir jalan raya. Jarak dari arah Denpasar melalui jalan raya Sangeh â Petang sekitar 51 km. Akses dari arah Denpasar memang cukup mudah, melalui jalan raya utama Petang â Puncak Penulisan Kintamani atau ke jalan raya Catur. Lokasinya sekitar km setelah Jembatan Tukad Bangkung yang merupakan jembatan tertinggi di Bali. Setelah masuk desa Belok/Sidan maka anda bisa mencari atau menemukan ladang dengan bunga gemitir atau marigold, tidak itu saja di sini juga anda bisa menyaksikan keindahan sawah terasering, dan juga ladang-ladang sayur pada lembah-lembah bukit. Desa Belok Sidan ini memang menyimpan banyak pesona. baca juga; sewa mobil murah di Bali >>>> Ladang bunga Marigold di desa Belok Sidan ini memang berdekatan dan terletak searah dengan sejumlah objek wisata dan tempat rekreasi populer lainnya di Bali. Sehingga jika anda mengagendakan tour ke kawasan ini dari arah pariwisata Bali Selatan seperti Kuta, Nusa Dua ataupun Denpasar, maka anda bisa berkunjung ke tempat-tempat rekreasi alam lainnya seperti objek wisata hutan monyet Sangeh, river Tubing, Rafting di sungai Ayung Ubud dan air terjun Nungnung. Ladang bunga Marigold ini juga berdekatan dengan rekreasi Agrowisata Pelaga dan Jembatan Tukad Bangkung, anda bisa menyesuaikan dengan selera dan kebutuhan termasuk anda bisa mengatur kunjungan anda ke Bedugul dan juga Kintamani. Cek lokasi desa Belok/Sidan di google maps Disediakan paket tour murah di Bali, semua dikemas dalam paket private tour, disediakan juga sewa tour guide, layanan kami mencakup juga sewa mobil di Bali, sewa mobil mewah dan juga sewa bus pariwisata. Ada juga rekreasi Odyssey Submarine Bali, rekreasi watersport, rafting di Ayung Ubud dan juga day cruise ke Nusa Lembongan dan Nusa Penida. Tiket kapal cepat atau fast boat juga disediakan diantaranya tiket speed boat ke Nusa Lembongan dan Gili Trawangan Lombok.
ï Wisata Jumat, 15 Juli 2022 - 1940 WIB Wisata Ladang Bunga Gemitir Marigold Desa Temukus, Bali BANDUNG â Indonesia merupakan negara majemuk yang juga kaya akan warisan adat dan budaya luhur yang di jalur cincin api pasifik, wilayah yang memiliki beberapa gunung berapi aktif, ini juga kerap disebut surga ini karena bentang alamnya yang terkenal begitu indah dan unik dengan dari danau di puncak gunung sampai pantai berpasir putih, Indonesia memiliki banyak sekali keajaiban alam yang begitu menarik untuk tempat wisata tersebut masih banyak yang tersembunyi, alias belum banyak diketahui banyak Bunga Gemitir Marigold Desa Temukus, BaliDesa Temukus tidak didominasi warna hijau, tapi jingga. Ya, tempat ini terkenal karena keindahan bunga-bunga yang mekar dengan kelopak berwarna Anda perhatikan, ada satu bunga khusus yang digunakan dalam setiap ritual di Bali, yaitu bunga Marigold, atau warga lokal biasa menyebutnya Gemitirâ. Bayangkan betapa menyenangkannya bisa berada di tengah kebun bunga Marigold. Halaman Selanjutnya Desa Temukus adalah desa yang tenang di Bali Timur, berdekatan dengan pura paling suci yang sayangnya juga paling komersil di Bali. Banyak warga desa tersebut yang menanam bunga, jadi Anda bakal mudah menemukan kebun bunga di sini. Tapi jangan lupa meminta izin dari warga lokal sebelum masuk ke kebun mereka. Berita Terkait Waspada! Angin Kencang di Wilayah Bali dan Sekitarnya Gubernur Bali Angkat Bicara Atas Banyaknya Kasus Bule Berkelakuan Tidak Pantas Bule Jerman Gegerkan Bali, Darja Tuschinski Gila dan Tampil Bugil di Puri Darja Tuschinski Buat Onar, Bule Jerman Nekat Bugil di Tarian Bali Topik Terkait Jangan Lewatkan Bukit Mende adalah salah satu lokasi pendakian favorit di Bali yang belum terlalu terkenal, jadi dijamin tidak banyak turis asing. Bisa dibilang wisata air terjun Bandung ini masih perawan, sehingga suasananya masih benar-benar alami dan asri. Berlokasi di Tabanan, Bali, Belayu Florist lautan bunga celosia menarik jadi lokasi healing Jika Anda sedang mencari ketenangan dan ingin melepas penat, Air Terjun Kanto Lampo jadi destinasi yang tepat untuk dikunjungi. Danau di hutan Situ Gunung Sukabumi mungkin jadi rekoemndasi tempat wisata Anda. Goa Buniayu kabarnya memiliki sistem gua terbaik di seluruh wilayah Asia Tenggara. Wajar saja, karena sejak beroperasi tahun 1992 Terpopuler Ajam Mustajam selaku Kepala Kantor Wilayah Kanwil Kementerian Agama Jawa Barat Kemenag Jabar menjelaskan bahwa pihaknya telah berkunjung ke Ponpes Al Zaytun untuk mel Nama Panji Gumilang selaku Pimpinan Pondok Pesantren Ponpes Al Zaytun, Indramayu selalu menjadi buah bibir masyarakat dengan segala kontroversialnya. Terbaru, pria 76 Pondok Pesantren Ponpes Al Zaytun dikabarkan telah menyampaikan surat pemberitahuan ke Polres Indramayu yang berisi Al Zaytun akan menyambut para demonstran dengan memi Ribuan massa aksi yang tergabung dalam Forum Indramayu Menggugat menggeruduk Ponpes Al Zaytun pada hari ini, Kamis 15/6/2023. Aksi demonstrasi tersebut dijaga oleh ap Ken Setiawan, pendiri Pusat Krisis Negara Islam Indonesia NII, membuat pengakuan baru terkait kontroversi antara Pimpinan Pondok Pesantren Ponpes Al Zaytun dan Pimpin Selengkapnya ï Terpopuler VIVA Ternyata ada hal menarik pada angkatan perwira remaja Akademi Militer Akmil tahun 2017. Menariknya, dalam satu angkatan itu, ada sepasang kakak dan adik kandung Baru-baru ini media sosial kembali dihebohkan dengan pemberitaan soal Simon Cowell setelah memberikan Golden Buzzer kepada Putri Ariani, peserta dari Indonesia. Mikhayla Eka, selaku orang tua murid mengadu ke Mendikbudristek Nadiem Makarim agar dihapus acara wisuda yang dianggap tidak perlu diadakan di TK, SD, SMP hingga SMA. Ada peran tentara bayaran asing. Alasan Putri Ariani lancar menggunakan bahasa Inggris saat mengikuti audisi Americaâs Got Talent 2023. Selain suaranya, kemampuan komunikasinya juga patut diacungi jempol Selengkapnya ï VIVA Networks Beberapa waktu lalu penyanyi dangdut Jihan Audy sempat membawakan lagu yang berjudul Mantan. Berikut ini lirik lagu Mantan yang dinyanyikan oleh biduan Jihan Audy. Berikut merupakan resep Bika Ambon premium ala Cik Mehong dijamin mudah dan gak ribet dalam proses pembuatannya, untuk pemula gak usah khawatir pasti anti gagal. Tentu tidak sedikit yang penasaran dengan kabar terbaru dari artis Peggy Melati Sukma, yang kini meninggalkan dunia keartisannya dan tinggal di Selandia Baru bareng suami Film Elemental Forces of Nature mengisahkan, Ember Lumen wanita muda elemen api dan Wade Ripple pria muda elemen air yang saling jatuh cinta tapi berbeda elemen. Isu Terkini Pilihan Redaksi Mario Dandy merupakan tersangka penganiayaan terhadap David Ozora. Pada Podcast Bang Dessy Corbuzier, Jonathan Latumahina mengeluarkan semua Kemarahan. Pasalnya Jonathan Kemarahan Ayah David Ozora sudah tak terbendung lagi. Pasalnya Jonathan Latumahina, tampil dalam podcast Deddy Corbuzier untuk mengungkapkan rasa kesal dan emosinya terha Ayah David Ozora, Jonathan Latumahina, tampil dalam podcast Deddy Corbuzier baru-baru ini untuk mengungkapkan kemarahannya dan emosinya terhadap Mario Dandy, orang yang m
ArticlePDF AvailableAbstractTourism has become a leading sector for Bali Province, especially Karangasem. Karangasem Regency continues to improve itself by continuing to develop tourism potential that has both the potential of nature, culture and customs. Bali Provincial Government in 2015-2018 through the Bali Mandara Volume II Program launched the establishment of 100 tourism villages, one of which was Temukus-Besakih Village. The purpose of this study is to develop and empower the people of Temukus-Besakih Village to support village-based tourism. The method used in this study is interpretative naturalistic, with the following steps grand tours, observations, surveys, and literature studies with literature relating to the topic of research. The results showed the potential possessed by Temukus-Besakih Village in realizing tourism villages seen from the criteria of tourist villages, among others attractions, distance traveled, religion, and infrastructure availability. The basic concept of developing Temukus-Besakih Village as a tourism village is "Sustainable Tourism Village". The concept of development of the basic concept consists of spatial plans, namely environmental zones, socio-cultural zones, and economic zones. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. TATA LOKA VOLUME 22 NOMOR 2, MEI 2020, 212-221 © 2020 BIRO PENERBIT PLANOLOGI UNDIP P ISSN 0852-7458- E ISSN 2356-0266 DOI Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Temukus-Besakih, Karangasem, Bali untuk Mendukung Pariwisata Berbasis Desa Wisata Community Development and Empowerment of Temukus-Besakih Village, Karangasem, Bali to Support Tourism Based Tourism Village Ni Putu Diah Untari Ningsih, Soenarto, SugiyonoDiterima 26 Januari 2019 Disetujui 6 September 2019 Abstrak Pariwisata telah menjadi sektor unggulan untuk Provinsi Bali khususnya Karangasem. Kabupaten Karangasem terus berbenah diri dengan terus mengembangkan potensi wisata yang dimiliki baik potensi alam, budaya dan adat istiadatnya. Pemerintah Daerah Provinsi Bali tahun 2015-2018 melalui Program Bali Mandara Jilid II mencanangkan pembentukan 100 desa wisata salah satunya adalah Desa Temukus-Besakih. Tujuan penelitian ini adalah pengembangan dan pemberdayaan masyarakat Desa Temukus-Besakih untuk mendukung pariwisata berbasis desa wisata. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah interpretatif naturalistik, dengan langkah-langkah sebagai berikut grand tours, observasi, survei, dan studi literatur dengan meninjau literatur yang berhubungan dengan topik penelitian. Hasil penelitian menunjukkan potensi yang dimiliki Desa Temukus -Besakih dalam mewujudkan desa wisata dilihat dari kriteria desa wisata antara lain atraksi, jarak tempuh, sistem kepercayaan, dan ketersediaan infrastruktur. Konsep dasar pengembangan Desa Temukus-Besakih sebagai desa wisata adalah Desa Wisata Berkelanjutan. Konsep pengembangan dari konsep dasar tersebut terdiri dari rencana tata ruang yaitu, zona lingkungan, zona sosial budaya, dan zona ekonomi. Kata kunci Desa Wisata, Temukus-Besakih, Pariwisata, Karangasem Abstract Tourism has become a leading sector for Bali Province, especially Karangasem. Karangasem Regency continues to improve itself by continuing to develop tourism potential that has both the potential of nature, culture and customs. Bali Provincial Government in 2015-2018 through the Bali Mandara Volume II Program launched the establishment of 100 tourism villages, one of which was Temukus-Besakih Village. The purpose of this study is to develop and empower the people of Temukus-Besakih Village to support village-based tourism. The method used in this study is interpretative naturalistic, with the following steps grand tours, observations, surveys, and literature studies with literature relating to the topic of research. The results showed the potential possessed by Temukus-Besakih Village in realizing tourism villages seen from the criteria of tourist villages, among others attractions, distance traveled, religion, and infrastructure availability. The basic concept of developing Temukus-Besakih Village as a tourism village is Pendidikan Agama Hindu, Ilmu Pendidikan, STKIP Agama Hindu Amlapura Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta Manajemen Pendidikan, Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta Korespondensidiahuntarin Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Temukus-Besakih 213 TATA LOKA - VOLUME 22 NOMOR 2 - MEI 2020 - P ISSN 0852-7458 - E ISSN 2356-0266 Sustainable Tourism Village. The concept of development of the basic concept consists of spatial plans namely environmental zones, socio-cultural zones, and economic zones. Keywords tourism village, temukus-besakih, tourism, Karangasem PENDAHULUAN Pariwisata telah menjadi sektor unggulan bagi perekonomian Indonesia. Perkembangan pariwisata dari tahun ke tahun sangat memberi dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia, Bali salah satunya. Bali merupakan icon pariwisata Indonesia yang telah diakui dunia. Ketika mendengar nama Bali maka hal pertama yang terlintas di pikiran kita adalah destinasi wisata yang ada di dalamnya baik itu alam, pura, budaya dan tradisi unik yang di lakukan secara turun-temurun oleh masyarakat Bali. Jumlah wisatawan mancanegara ke Provinsi Bali pada bulan Juni 2018 naik sebesar 3,03 persen kunjungan dibandingkan pada bulan Mei 2018 sebesar kunjungan âBadan Pusat Statistik Kabupaten Karangasem,â 2018. Walaupun demikian secara struktur ekonomi, Kabupaten Karangasem masih tertinggal dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Propinsi Bali. Sektor industri pariwisata yang menjadi basis ekonomi ternyata tidak memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap sumber pendapatan ekonomi wilayah maupun kesejahteraan masyarakat Kabupaten Karangasem secara umum. Pendapatan asli daerah Kabupaten Karangasem berada dalam kelompok pendapatan asli daerah yang kecil. Tahun 2017 pendapatan asli daerah Kabupaten Karangasem sebesar Rp juta, jumlah ini menurun dibandingkan pada tahun 2016 yang berjumlah Rp juta âBadan Pusat Statistik Provinsi Bali,â 2017. Hal ini disebabkan oleh menurunnya jumlah pajak daerah yang diterima oleh pemerintah Kabupaten Karangasem. Penurunan pajak daerah ini bisa dikarenakan berbagai sumber salah satunya dari penerimaan dari pajak hotel dan restoran yang kurang maksimal. Hal ini dikarenakan banyak hotel, villa, dan restoran yang menunggak pajak Istri & Permata, 2016. Berdasarkan data-data tersebut, Kabupaten Karangasem dinyatakan sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Bali yang dikenal sebagai daerah yang tertinggal. Namun Kabupaten Karangasem terus berbenah diri dengan meningkatkan pembangunannya di berbagai sektor salah satunya dari sektor pariwisata. Pemerintah Kabupaten Karangasem terus menggali dan mengembangkan potensi wisata yang dimiliki baik potensi alam maaupun budaya dan adat istiadatnya. Oleh sebab itu perlu adanya inovasi dalam sektor pariwisata. Dalam satu dekade terakhir, perkembangan tren perjalanan wisatawan ditandai dengan munculnya motivasi dan pola perjalanan wisata baru yang dilakukan oleh wisatawan, khususnya pada segmen pasar wisatawan yang sudah berpengalaman mature market, dan yang berpendidikan serta memiliki tingkat kepedulian yang tinggi terhadap isu-isu terkini seperti konservasi lingkungan, pariwisata berkelanjutan, pariwisata berbasis masyarakat, serta budaya lokal. Perubahan yang dimaksud adalah terjadinya kecenderungan pola perjalanan dari wisata massal mass tourism ke arah wisata alternatif alternative tourism. Wisata alternatif merupakan bentuk penyeimbang terhadap perkembangan wisata massal yang begitu pesat dan dipandang kurang ramah terhadap lingkungan serta kurang berpihak kepada komunitas lokal. Perubahan pola perjalanan wisatawan tersebut berkembang lebih luas pada beragam jenis kegiatan wisata yang berorientasi pada pengenalan terhadap alam atau budaya lokal dengan motivasi untuk pengayaan wawasan, pengembangan diri serta aktualisasi diri, dengan bentuk-bentuk wisata petualangan seperti hiking, trekking, wisata minat khusus bird watching, wild life viewing, wisata budaya dan desa wisata tourism village Prasiasa, 2017. 214 Ningsih, Soenarto, Sugiyono TATA LOKA - VOLUME 22 NOMOR 2 - MEI 2020 - P ISSN 0852-7458 - E ISSN 2356-0266 Desa wisata secara internasional dikenal dengan berbagai istilahnya seperti village tourism, rural tourism, farm tourism, atau agro tourism telah banyak dilaksanakan di berbagai negara, seperti di Swiss, Kenya, Senegal, Yunani, Jerman, dan Muangthai Dowling, 2003; Garcia-Ramon, Canoves, & Valdovinos, 1995; Iakovidou & Turner, 1995; Leu, 1992; Naisbitt, 1995; Oppermann, 1996. Upaya pengembangan wisata alternatif berupa desa wisata yang sesuai dengan karateristik desa merupakan langkah tepat dalam mengantisipasi kejenuhan terhadap produk-produk wisata yang sudah ada. Pengembangan desa wisata juga dapat memberikan sejumlah peluang bagi pemberdayaan potensi-potensi daya tarik wisata yang ada di desa dengan keunikannya untuk dapat dikemas dan dikembangkan sekaligus dapat meningkatkan keberdayaan masyarakat desa melalui kegiatan ekonomi pariwisata yang tumbuh dan berkembang. Pemerintah Daerah Provinsi Bali tahun 2015-2018 melalui Program Bali Mandara Jilid II mencanangkan pembentukan 100 desa wisata yang tersebar pada 8 kabupaten dan 1 kotamadya. Seratus desa wisata tersebut penyebarannya masing-masing 22 desa wisata di Kabupaten Buleleng, 6 desa wisata di Kabupaten Jembrana, 16 desa wisata di Kabupaten Tabanan, 5 desa wisata di Kabupaten Badung, 15 desa wisata di Kabupaten Gianyar, 10 desa wisata di Kabupaten Klungkung, 11 desa wisata di Kabupaten Bangli, 10 desa wisata di Kabupaten Karangasem, dan 5 desa wisata di Kotamadya Denpasar. Desa Wisata Temukus-Besakih adalah salah satu dari 10 desa wisata yang dikembangkan di Kabupaten Karangasem melalui Program Bali Mandara Jilid II, sedangkan sembilan lainnya adalah desa wisata Budekeling, Sibetan, Tenganan, Prangsari, Iseh, Antiga, Jasri, Timbrah, dan Munti Gunung METROBALI, 2013. Sejak ditetapkan sebagai desa wisata, dalam operasionalnya Desa Wisata Temukus-Besakih belum menunjukkan hasil yang sesuai dengan harapan pengembangan desa tersebut sebagai desa wisata, baik dari segi kelembagaan ancilarry, kerjasama dengan stakeholders pariwisata, maupun pemberdayaan masyarakat dalam operasional desa wisata. Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut. 1 Strategi apa sajakah yang dapat diterapkan dalam mendukung pengembangan Desa Temukus-Besakih sebagai desa wisata?. 2 Bentuk-bentuk pemberdayaan apa saja yang dapat dilakukan untuk mendukung pengembangan Desa Temukus-Besakih sebagai desa wisata? METODE Penelitian ini berlokasi di Desa Temukus-Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Desa Temukus memiliki letak geografis yang strategis karena mudah diakses dari kota Denpasar kurang lebih selama 1 Jam 39 Menit melalui Jl. Prof. Dr. Ida Bagus Mantra dengan menggunakan mobil. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah interpretatif naturalistik, dengan langkah-langkah sebagai berikut Grand tours, observasi, survei, dan studi literatur dengan meninjau literatur yang berhubungan dengan topik penelitian. Teori dan ide yang terkandung dalam sumber pustaka digunakan sebagai dasar bagi peneliti untuk mendeskripsikan, menganalisa dan memunculkan ide-ide baru untuk menjawab topik seputar Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Temukus, Karangasem, Bali untuk Mendukung Pariwisata Berbasis Desa Wisata. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis SWOT Strenght, Weakness, Opportunity, and Threat. Teknik SWOT digunakan untuk menganalisis dan mengklasifikasikan secara kuantitatif faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi bisnis suatu organisasi, menganalisis faktor pendorong, memetakannya, dan mendefinisikan strategi berdasarkan pemetaan tersebut, melihat berbagai alternatif kebijakan yang mungkin dilakukan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan Strengths dan peluang Opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weaknesses dan ancaman Threats Rangkuti, 2017. Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Temukus-Besakih 215 TATA LOKA - VOLUME 22 NOMOR 2 - MEI 2020 - P ISSN 0852-7458 - E ISSN 2356-0266 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Desa Temukus-Besakih Desa Temukus merupakan bagian dari desa Besakih yang berada di Bali Timur, Kecamatan Rendang, Karangasem yang berdekatan dengan pura paling suci yaitu Pura Besakih di Bali. Menurut data dari website resmi Besakih 2018, Desa Temukus-Besakih memiliki luas wilayah 21,23 Ha, bila ditinjau dari segi geografisnya terletak antara BT 115 8 â 36 MN dan LS 70 8 â 24 ME dengan ketinggian antara 750/1100 m dari permukaan laut, dan ketinggian antara 10 â 25 mengarah ke utara. Sumber Besakih - Google Maps, 2018 Gambar 1. Peta Lokasi Desa Temukus-Besakih Iklim di Desa Temukus-Besakih adalah Sub Tropis dengan curah hujan rata-rata 2000â3000 mm/tahun, dengan temperature berkisar antara 25 C â 37 C. Keadaan topografi Desa Besakih beraneka ragam dan merupakan wilayah dinamis terdiri dari daerah dataran, perbukitan hingga daerah pegunungan. Dari lahan bukan sawah seluas Ha, terdiri dari lahan kering seluas Ha 100%. Lahan kering terdiri dari kebun/tegalan seluas 790 Ha 37,22%,kawasan hutan rakyat seluas Ha 59,86 %,lahan kering lainnya, pekarangan seluas 47 Ha 2,22 % lain-lain 15 Ha 0,70 %. Pola penggunaan lahan sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk dan perkembangan perekonomian desa sehingga cenderung mengalami perubahan pemanfaatan lahan setiap tahunnya sebagai akibat alih fungsi lahan terutama dari lahan pertanian ke non pertanian seperti misalnya pengembangan pemukiman, pariwisata dan pembangunan lainnya. Desa Besakih terdiri dari 11 Banjar Dinas/Adat, 5 Desa Adat. Untuk menjalankan roda pemerintahan di masing masing tingkat wilayah dikepalai oleh seorang Kelihan Dinas untuk tingkat Banjar Dinas, Bendesa Adat untuk tingkat Desa Adat/Pakraman. Batas-batas wilayah Desa Besakih adalah a Sebelah utara Gunung Agung, b Sebelah Timur Kecamatan Selat, c Sebelah Selatan Desa Menanga, dan d Sebelah Barat Desa Pempatan. Adapun luas masing-masing wilayah Banjar Dinas disajikan pada tabel 2 berikut ini. Tabel 1. Luas Wilayah Desa Besakih Per Dusun/Banjar Tahun 2015 216 Ningsih, Soenarto, Sugiyono TATA LOKA - VOLUME 22 NOMOR 2 - MEI 2020 - P ISSN 0852-7458 - E ISSN 2356-0266 Sumber Desa Besakih, 2017 Potensi dan Permasalahan Banyak warga desa tersebut yang menanam bunga. Terdapat dua taman bunga yang saat ini berada di desa tersebut, yaitu Padang Bunga Kasna dan Taman Gemitir Marigold. Bunga Kasna merupakan pelengkap sarana sembahyang umat Hindu di Bali, sama halnya dengan bunga Kasna, Bunga Gemitir Marigold juga merupakan unsur pokok yang ada pada canang sarana persembahyangan Umat Hindu di Bali. Penduduk Pulau Bali yang mayoritas adalah memeluk Agama Hindu tidak bisa lepas dari ritual keagamaan yang memerlukan perlengkapan sembahyang dari bunga, sehingga banyak penduduk Desa Temukus bekerja sebagai petani bunga. Taman-taman yang ada di Desa Temukus adalah lahan milik pribadi yang dikelola sendiri oleh warga setempat. Selain itu sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting peranannya dalam menumbuh kembangkan perekonomian desa, hal ini disebabkan karena sebagian besar masyarakat berusaha di sektor pertanian. Beberapa komoditas yang dominan diusahakan adalah tanaman pangan yaitu palawija dan holtikultura, perkebunan yaitu kopi dan cengkeh serta peternakan yaitu sapi, babi, ayam, dan kambing. Dalam 5 tahun kedepan pembangunan sektor pertanian diarahkan untuk lebih meningkatkan produktifitasnya dalam rangka meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan masyarakat desa, oleh karena itu reorientasi pembangunan pertanian kearah agribisnis merupakan hal utama yang harus mendapat perhatian âDesa Besakih,â 2017 Pemberdayaan koperasi dan UMKM merupakan salah satu upaya strategis dalam meningkatkan perekonomian masyarakat desa. Upaya pengembangan koperasi dan UMKM diarahkan untuk meningkatkan kemampuan para pelaku ekonomi, sehingga mempunyai daya saing yang handal. Pada saat ini Desa Besakih memiliki 8 buah koperasi. Tabel 2. Koperasi Desa Besakih Per Dusun/Banjar Tahun 2015 Koperasi Basuki Merta Sedana Koperasi Sila Dana Kembang Koperasi Giri Sari Arta GSA Banjar Dinas Besakih kangin Banjar Dinas Besakih kangin Sumber Desa Besakih, 2017 Tidak hanya itu, pembangunan bidang pariwisata tetap mengedepankan daya tarik wisata DTW lingkungan yang menitik beratkan pada nilai-nilai budaya dan kearifan local sehingga manfaat pariwisata tidak terlalu banyak berdampak negative. Pengelolaan pariwisata difokuskan pada penataan kawasan secara intensif dan komperhensif. Sedangkan potensi perdagangan di Desa Besakih mempunyai prospek yang cukup luas karena sebagai salah satu destinasi pariwisata dunia, maka sektor perdagangan memiliki peluang yang sangat besar untuk dikembangkan. Pengembangan sektor industri masih terbatas pada skala kecil untuk kebutuhan lokal dan beberapa produk yang secara khusus untuk kebutuhan pariwisata. Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Temukus-Besakih 217 TATA LOKA - VOLUME 22 NOMOR 2 - MEI 2020 - P ISSN 0852-7458 - E ISSN 2356-0266 Tabel 3. Jenis Industri Desa Besakih per Dusun/Banjar Tahun 2015 Banjar Dinas Batang, Kedungdung, Besakih Kangin, Palak Kerajinan Sangkar Burung/Ayam Sumber Desa Besakih,â 2017 Analisis SWOT Desa Wisata Temukus-Besakih Pengembangan daya tarik wisata di Desa Temukus-Besakih, Kabupaten Karangasem, telah diidentifikasi faktor internal Kekuatan dan Kelemahan dan eksternal Peluang dan Ancaman pengembangan wisata desa sebagai berikut a. Kekuatan S, Desa Temukus-Besakih memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi produk wisata berbasis budaya, Desa Temukus-Besakih ditetapkan sebagai Desa Wisata sejak tahun 2015, melalui Program Bali Mandara Jilid II. Desa Temukus-Besakih memiliki masyarakat setempat sangat terbuka terhadap adanya pengembangan pariwisata, Desa Temukus-Besakih merupakan desa dengan tingkat keamanan yang baik, Desa Temukus-Besakih memiliki awig-awig aturan adat yang mendukung pengembangan desa wisata, dan tersedia penunjuk arah ke lokasi daya tarik wisata. b. Kelemahan W, Belum memiliki sumber daya manusia yang kompeten dan professional di bidang pariwisata, tidak semua aktifitas budaya dapat dikomersialisasikan/dijual untuk kebutuhan pariwisata, keterbatasan dana untuk pengembangan fasilitas wisata dan pelatihan sumber daya manusia, belum memiliki sistem pengelolaan pariwisata yang terencana dan sistematis, belum memiliki regulasi resmi yang mengatur kepariwisataan desa, belum memiliki sistem pengelolaan sampah plastik, belum memiliki standar higienis untuk layanan makan dan minum, jaringan komunikasi internet masih terbatas untuk beberapa provider, belum tersedia media yang dapat mendukung interpretasi wisatawan terhadap daya tarik wisata di Desa Temukus-Besakih brosur, information center, guide, jumlah kunjungan wisatawan masih sedikit, dan belum ada paket wisata dari biro perjalanan/travel agent yang menawarkan aktifitas di Desa Temukus-Besakih. c. Peluang O, visi dan misi Disbudpar Kabupaten Karangasem, mendukung perkembangan produk wisata berbasis desa wisata, pelestarian lingkungan fisik dan budaya sebagai dampak positif pengembangan pariwisata, peningkatan jumlah pendapatan dan ketersediaan lapangan pekerjaan, kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. d. Ancaman T, perubahan lingkungan fisik pencemaran, limbah, sampah, dan polusi, bencana alam gempa bumi, gunung meletus, banjir, tanah longsor, muncul destinasi desa wisata lain yang menawarkan produk serupa, terjadinya eksploitasi budaya secara berlebihan, sehingga tidak ada batasan antara aktifitas sakral dan seni pertunjukan, dan masyarakat dapat dengan mudah terpengaruh oleh budaya asing yang tidak sesuai dengan norma/adat setempat. Konsep Pengembangan Berdasarkan hasil analisis SWOT, akan ditentukan program-program yang sesuai untuk pengembangan dan pemberdayaan masyarakat Desa Temukus-Besakih untuk mendukung pariwisata berbasis desa wisata. Konsep dasar yang digunakan dalam perencanaan ini adalah konsep âDesa Wisata Berkelanjutanâ. Berdasarkan perkembangan tren perjalanan wisatawan dan juga kecenderungan pola perjalanan dari wisata massal 218 Ningsih, Soenarto, Sugiyono TATA LOKA - VOLUME 22 NOMOR 2 - MEI 2020 - P ISSN 0852-7458 - E ISSN 2356-0266 mass tourism ke arah wisata alternatif alternative tourism maka berkembang menjadi desa wisata atau yang lebih dikenal secara internasional dengan istilah village tourism. Perbedaan desa wisata village tourism, rural tourism, farm tourism, atau agro tourism yang telah banyak dilaksanakan di berbagai negara, seperti di Swiss, Kenya, Senegal, Yunani, Jerman, dan Muangthai adalah di konsep dasar perencanaan desa wisata tersebut dimana masing-masing daerah atau desa memiliki keunikan dan potensi yang bisa dioptimalkan sesuai dengan kondisi dari daerah atau desa tersebut. Dalam konsep dasar perencanaan ini dilakukan dengan pendekatan sumber daya, dengan menentukan tipe-tipe alternatif aktivitas rekreasi dan wisata berdasarkan pertimbangan kondisi serta situasi sumber daya, sehingga menciptakan kawasan desa wisata berkelanjutan, yang bisa menjamin keberlangsungan atau keberadaan sumber daya alam dan kehidupan sosial-budaya serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat hingga generasi yang akan datang. Arti berkelanjutan adalah kawasan desa wisata yang tidak mencemari atau merusak lingkungan, menguntungkan secara ekonomi, dan dapat diterima oleh masyarakat Subrata & Nyoman Mastiani Nadra, 2006. Konsep tata ruang yang direncanakan disesuaikan dengan potensi tapak dengan memperhatikan aspek lingkungan, aspek sosial budaya dan aspek ekonomi. Pembagian ruang pada tapak di bagi dalam tiga zona yaitu zona lingkungan, zona sosial budaya, dan zona ekonomi Putra, Wayan, Utam, Agung, & Sugianthara, 2017. Strategi Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Pengembangan zona lingkungan meliputi area pertanian/perkebunan dan tempat pengelolaan limbah di Desa Temukus-Besakih. Area pengelolaan limbah berfungsi untuk penampungan limbah padat maupun cair yang organik, anorganik dan B3 Bahan beracun dan berbahaya. Tata hijau yang diterapkan yaitu fungsi ekologis, fungsi sosial budaya dan fungsi ekonomi. Tanaman yang digunakan yaitu tanaman hortikultura sayur, buah dan obat-obatan. Area pertanian terutama pertanian bunga kasna dan gemitir marigold yang dikelola oleh warga setempat, dan dijadikan objek wisata oleh wisatawan yang dating ke desa Temukus-Besakih. Kebun Bunga Gemitir memiliki makna yang sangat penting bagi masyarakat Bali. Bunga Gumitir adalah salah satu bunga yang menjadi pilihan utama masyarakat Bali untuk membuat persembahan atau sesajen. Bunga ini juga banyak digunakan oleh pelaku pariwisata di Pulau Dewata baik berupa bunga potong maupun pot sebagai penghias ruangan dan taman. Permintaan bunga yang memiliki nama ilmiah Tagetes Erecta ini di Bali sangat tinggi dan akan meningkat bersamaan dengan pelaksanaan upacara hari besar keagamaan. Sejalan dengan kebun bunga gemitir, kebun bunga kasna juga tidak kalah menarik. Bunga Kasna memiliki warna putih yang biasanya warga sekitar menyebutnya dengan Bunga Kasna, awal mula tumbuhan ini hidup liar di sela bebatuan puncak Gunung Agung, lama kelamaan di tanam dan di budidayakan oleh warga di lahan sekitar rumah mereka yang nantinya dijual untuk bahan pelengkap sarana persembahyangan Umat Hindu. Tak heran juga tumbuhan ini tumbuh subur di Desa Temukus, hal ini dipengaruhi oleh iklim dan suhu yang dingin, karena letaknya di dataran tinggi dan dekat dengan Gunung Agung. Bunga Kasna sendiri memang sementara ini hanya bisa hidup di desa Temukus Karangasem, tidak bias ditemukan di tempat lainnya, sehingga ini menjadi daya Tarik wisata tersendiri. Padang Bunga Kasna di desa Temukus ini diperkenalkan secara tidak sengaja oleh seorang pendaki Gunung Agung yang kebetulan singgah dan mampir ke desa ini, terpesona dengan keindahan alam yang disuguhkan, kemudian pendaki gunung tersebut mengambil hamparan bunga tersebut dan diunggah di internet. Padang Bunga Kasna dan Padang Bunga Gemitir memang sebuah tempat instagramable di Bali dan khusunya di Karangasem. Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Temukus-Besakih 219 TATA LOKA - VOLUME 22 NOMOR 2 - MEI 2020 - P ISSN 0852-7458 - E ISSN 2356-0266 Sumber Fenty, 2017 Gambar 2. Padang Bunga Gemitir kiri dan Padang Bunga Kasna Kanan Pengembangan zona sosial budaya meliputi kawasan pura, pemukiman dan area pemakaman penduduk Desa Temukus-Besakih. Pada zona budaya pengunjung dapat melakukan berbagai aktifitas antara lain menyaksikan berbagai pelaksanaan tradisi dan budaya yang ada di desa Temukus seperti Usaba Kaulu, Usaba Kedasa, Tari Rejang, Usaba Sumbhu dan berbagai upacara agama atau tradisi lainnya yang ada di Desa Temukus-Besakih serta wisatawan dapat mengabadikan momen pelaksanaan tradisi tersebut, selain itu pengunjung dapat mempelajari cara pembuatan sarana upakara, belajar tari Bali, belajar membuat jajanan Bali, dan belajar memainkan gamelan. Fasilitas pendukung yang ada pada zona budaya antara lain wantilan, pura, akses jalan, rumah warga, pusat informasi, papan informasi, pedestrian, tempat parkir, tempat sampah, toilet umum, dan lampu penerangan jalan. Tabel 4. Bentuk-bentuk Pemberdayaan Masyarakat yang Dapat Dilakukan terhadap Masyarakat di Desa Wisata Temukus-Besakih Bentuk Pemberdayaan Masyarakat Menyiapkan alat, menyiapkan bahan, mendemonstrasikan proses pembuatan kerajinan local khas Desa Temukus-Besakih Sebagai sekuriti atau pecalang pada daya tarik wisata di Desa Temukus-Besakih Menyiapkan alat seperti pisau lemat, dan bahan janur, daun rontal, semat, dll, mendemonstrasikan proses pembuatan jejahitan kepada wisatawan Menyiapkan gamelan serta melatih wisatawan memainkan gamelan tradisional Menyiapkan gamelan/musik pengiring tarian, melatih wisatawan menari Memberikan informasi terkait upacara keagamaan yang unik di Desa Temukus-Besakih sekaligus menjadi pemandu wisata lokal Memandu Wisatawan biasanya berwisata ke padang bunga dan Pura Besakih Sumber Peneliti, 2018 Pengembangan zona ekonomi merupakan zona yang dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat Desa Temukus-Besakih yang meliputi area pertanian, perkebunan, dan peternakan. Terutama pada area pertanian/perkebunan bunga yang telah 220 Ningsih, Soenarto, Sugiyono TATA LOKA - VOLUME 22 NOMOR 2 - MEI 2020 - P ISSN 0852-7458 - E ISSN 2356-0266 mengangkat ekonomi warga. Mengenai nilai jual bunga Gumitir menurut Kepala Dinas Pertanian Tabanan, Nyoman Budana, tergantung dari permintaan pasar. Saat permintaan tinggi terutama saat banyak upacara keagamaan, harga bunga ini bisa mencapai Rp per kilogram. Namun saat permintaan rendah dan produksi banyak harga jualnya hanya Rp 5000 per kilogramnya. Tetapi rata-rata bunga ini dibeli di petani sekitar Rp per kilogram BALIPOST, 2017. Selain produksi bunga, Desa Temukus-Besakih juga memiliki kerajinan yang dapat dijual, seperti kerajinan besek, kerajinan keranjang, kerajinan ukir kayu, kerajinan sanggah, dan kerajinan sangkar burung/ayam. Ditambah dengan adanya Pemberdayaan koperasi dan UMKM merupakan salah satu upaya strategis dalam meningkatkan perekonomian masyarakat desa. Upaya pengembangan koperasi dan UMKM diarahkan untuk meningkatkan kemampuan para pelaku ekonomi, sehingga mempunyai daya saing yang handal. Sehingga harapannya dengan adanya desa wisata Temukus-Besakih, pendapatan asli daerah Kabupaten Karangasem untuk tahun kedepannya mengalami peningkatan lebih baik dari tahun 2017 dan Kabupaten Karangasem secara struktur ekonomi, tidak dianggap menjadi Kabupaten yang tertinggal lagi di Provinsi Bali. Sektor industri pariwisata di Karangasem dengan adanya desa wisata Temukus-Besakih diharapkan menjadi basis ekonomi untuk Kabupaten Karangasem khususnya dan Provinsi Bali pada umumnya. KESIMPULAN Potensi yang dimiliki Desa Temukus-Besakih dalam mewujudkan desa wisata dilihat dari kriteria desa wisata antara lain a atraksi berupa pantai, sawah, perkebunan, Bukit Apen, Usaba Kasa, Tari Rejang Desa, Usaba Kaulu, Meami-amianan dan Usaba Sumbu, b Jarak tempuh yaitu dekat dengan Kota Amlapura, Obyek Wisata Candidasa, Taman Soekasada Ujung dan Taman Tirta Gangga, c Besaran desa antara lain jumlah rumah penduduk, jumlah penduduk dan karakteristik desa, d Sistem kepercayaan dan kemasyarakatan yaitu menganut Agama Hindu dengan filosofi Tri Hita Karana, dan e Ketersedia infrastruktur antara lain fasilitas dan pelayanan transportasi, fasilitas kesehatan, pura, air dan listrik yang cukup memadai untuk menunjang kebutuhan masyarakat dan pengunjung. Permasalahan yang dihadapi Desa Temukus-Besakih dalam mewujudkan desa ini sebagai desa wisata dilihat dari kriteria desa wisata yaitu a jarak tempuh jauh dari Kota Denpasar, b Besaran desa antara lain lahan belum tertata dengan baik, c Ketersediaan infrastruktur antara lain masalah persampahan, sistem pengolahan air limbah yang tidak optimal, jalan desa rusak, kondisi eksisting konstruksi drainase buruk, tempat parkir kurang tertata dengan baik, saluran irigasi tidak mengairi perkebunan secara maksimal dan terdapat beberapa fasilitas pelayanan publik dengan kondisi kurang terawat. Konsep dasar pengembangan Desa Temukus-Besakih sebagai desa wisata adalah âDesa Wisata Berkelanjutanâ. Konsep pengembangan dari konsep dasar tersebut terdiri dari rencana tata ruang. Rencana tata ruang terdiri dari zona lingkungan, zona sosial budaya, dan zona ekonomi. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Kabupaten Karangasem. 2018. Retrieved March 28, 2019, from Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2017. Retrieved March 31, 2019, from BALIPOST. 2017. Potensi Tinggi, Market Bunga Gumitir Capai 200 Milyar Setahun Retrieved March 30, 2019, from Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Temukus-Besakih 221 TATA LOKA - VOLUME 22 NOMOR 2 - MEI 2020 - P ISSN 0852-7458 - E ISSN 2356-0266 Besakih - Google Maps. 2018. Retrieved April 6, 2018, from Desa Besakih. 2017. Retrieved March 29, 2019, from Dowling, R. 2003. Ecotourism in Thailand. Annals of Tourism Research, 232, 267â282. Fenty, D. 2017. Ladang Bunga Marigold Bali Indonesia Travel Agent & Bali Travel Agent Indonesia Travel Agent & Bali Travel Agent. Retrieved March 29, 2019, from Garcia-Ramon, M. D., Canoves, G., & Valdovinos, N. 1995. Farm tourism, gender and the environment in Spain. Annals of Tourism Research, 222, 267â282. Iakovidou, O., & Turner, C. 1995. The female gender in Greek agrotourism. Annals of Tourism Research, 222, 481â484. Istri, S., & Permata, S. 2016. PENGARUH KUNJUNGAN WISATAWAN, LAMA TINGGAL, TINGKAT KABUPATEN KARANGASEM. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana, 76, 1282â1310. Leu, W. 1992. The Swiss Experience, Universal Tourism Enriching or Degrading Culture. Yogyakarta Gadjah Mada University Press. METROBALI. 2013. Inilah Program Aksi Bali Mandara Jilid II Retrieved March 30, 2019, from Naisbitt, J. 1995. Global Paradox. Jakarta Binapura Aksara. Oppermann, M. 1996. Rural tourism in Southern Germany. Annals of Tourism Research, 231, 86â102. Prasiasa, P. D. O. 2017. Strategi pengembangan dan pemberdayaan masyarakat desa wisata timbrah kecamatan karangasem kabupaten karangasem. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian-Denpasar, 103â126. Putra, I. S., Wayan, N. I., Utam, F., Agung, A., & Sugianthara, G. 2017. Perencanaan Lansekap Desa Pertima sebagai Desa Wisata Berkelanjutan di Kecamatan Karangasem Kabupaten Karangasem. E-Jurnal Arsitektur Lansekap, 32, 147â157. Rangkuti, F. 2017. Analisis SWOT-Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama. Subrata, I. N., & Nyoman Mastiani Nadra. 2006. Dampak ekonomi, sosial- budaya, dan lingkungan pengembangan desa wisata di jatiluwih-tabanan. Manajemen Pariwisata, 76, 46â64. ... Tourism that is oriented toward the introduction of nature or local culture for the purpose of enhancing insight, self-development, and self-actualization, including forms of adventure tourism such as hiking, trekking, special interest tours bird watching, wildlife viewing, cultural tourism, and tourism villages tourism village Adiwilaga & Rusdia, 2020. International tourist villages are known by different names, including village tourism, rural tourism, farm tourism, and agro tourism, and have been established in numerous nations, including Switzerland, Kenya, Senegal, Germany, Greece, and Thailand Kunaifi et al., 2021;Ningsih et al., 2020. ...Willya AchmadHsiu. M ChuangUga Pratama GunawanIkhsan MaulanaCisaat Tourism Village's community empowerment is one way the village and government are helping locals make the most of their natural and human resources in order to better manage the tourism potential already present in the area. The purpose of this research is to detail how the growth of the Cisaat tourism village in Subang Regency, West Java, has facilitated a model of local community empowerment. This research uses a qualitative approach with descriptive methods. From the research, the community empowerment program in Cisaat village, Subang Regency, in general, has been going well, marked by the fulfillment of three aspects, namely the reach of access to empowerment, the level of community participation and supervision of tourist villages. This empowerment has been proven to provide benefits in improving the economy of rural communities, improving village development and increasing the human resources of local communities. There are obstacles faced in empowering the community, including the geographical condition of Cisaat Village which is prone to disasters, uneven human resource capacity and lack of concern for the surrounding environment.... Analisis data merupakan suatu cara pengolahan data atau informasi yang telah terkumpul untuk kemudian ditafsirkan agar dapat dipahami "Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi" Ningsih et al., 2020. untuk dapat memahami data yang diperoleh dari lapangan perlu menggunakan teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan model Miles and Huberman menurut Sugiyono, terdiri dari 4 tahapan yaitu Pengumpulan Data Data Collection. ...Teguh PriambudiLow knowledge and skills in drawing floor plans with software using auocad programs greatly impact the value of students' knowledge and skills. This research aims to improve the knowledge and skills of drawing a home floor plan using an autocad program through the Project Based Learning strategy learning model. The study uses Project Based Learning, equipped with turorial videos, and the results of analytical studies of learning implementation plans. From the results of the study there was a change in the completion of student learning. This is also followed by an increase in the skills of students. Through project based learning strategies with the addition of video tutorials that are aired repeatedly greatly affect the results of student products. The resulting image product is close to perfect so that it affects the value of his study analyzes the changing role of women in the new economic activity of farm tourism in two distinct areas of Spain Catalonia and Galicia. One of the most evident effects of economic restructuring processes in rural areas is the need to create in situ employment alternatives to agriculture. Farm tourism is a valuable alternative for women which both allows the combination of domestic responsibilities with tourism work and represents an income source that supports continued small-scale farming and conservation of the countryside environment. Women's perceptions of the built and natural environments are changing in response to these rural, rĂŽles de genre et l'environnement en Espagne. Cet article analyse le rĂŽle changeant de la femme dans l'Ăšconomie rurale en Espagne, spĂ©cialement en rapport avec une activitĂ© nouvelle, le tourisme rural, en Galice et en Catalogne. Un effet visible du processus de restructuration Ă©conomique dans les zones rurales est le besoin de crĂ©er sur place des emplois alternatifs Ă l'agriculture. Le tourisme rural est une option favorisĂ©e par les femmes parce que, d'une part, elle est aisĂ©ment compatible avec leurs charges un mĂ©nagĂšres et leur travail dans la ferme et, d'autre part, consitute une source complĂ©mentaire de revenues nĂ©cessaires pour la survie de l'exploitation familiale et la prĂ©servation du paysage et de l'environnementâauxquels les femmes rurales attachent une importance Tinggi, Market Bunga Gumitir Capai 200 Milyar Setahun BALIPOSTBadan Pusat Statistik Kabupaten Karangasem. 2018. Retrieved March 28, 2019, from Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2017. Retrieved March 31, 2019, from BALIPOST. 2017. Potensi Tinggi, Market Bunga Gumitir Capai 200 Milyar Setahun Retrieved March 30, 2019, from Besakih -Google Maps. 2018. Retrieved April 6, 2018, from Bunga Marigold Bali Indonesia Travel Agent &D FentyFenty, D. 2017. Ladang Bunga Marigold Bali Indonesia Travel Agent &The female gender in Greek agrotourismO IakovidouC TurnerIakovidou, O., & Turner, C. 1995. The female gender in Greek agrotourism. Annals of Tourism Research, 222, 481-484. Swiss Experience, Universal Tourism Enriching or Degrading CultureW LeuLeu, W. 1992. The Swiss Experience, Universal Tourism Enriching or Degrading Culture. Yogyakarta Gadjah Mada University Program Aksi Bali Mandara Jilid II metrobaliMetrobaliMETROBALI. 2013. Inilah Program Aksi Bali Mandara Jilid II Retrieved March 30, 2019, from Paradox. Jakarta Binapura AksaraJ NaisbittNaisbitt, J. 1995. Global Paradox. Jakarta Binapura tourism in Southern GermanyM OppermannOppermann, M. 1996. Rural tourism in Southern Germany. Annals of Tourism Research, 231, 86-102. pengembangan dan pemberdayaan masyarakat desa wisata timbrah kecamatan karangasem kabupaten karangasem. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian-DenpasarP D O PrasiasaPrasiasa, P. D. O. 2017. Strategi pengembangan dan pemberdayaan masyarakat desa wisata timbrah kecamatan karangasem kabupaten karangasem. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian-Denpasar, 103-126.
The Best Kebun Bunga Marigold Di Bali References. Terletak di ketinggian mdpl di desa temukus, taman bunga marigold tentu memiliki daya tarik yang membuat wisatawan mengunjungi tempat ini. Berikut enam kebun bunga di bali yang punya pemandangan instagramable. âAfrican Marigold Bali Yellow, the professionals 1 choice at the from Jika anda perhatikan, ada satu bunga khusus yang. Selain itu marigold farm bali juga cukup populer dengan julukan ladang bunga calendula. 6 to 30 characters long. Kebun Bunga Marigold Di Bali. Padang bunga kasna di temukus bali tidak hanya. Di meksiko, tanaman ini ditemukan tumbuh di alam liar di berbagai negara bagian seperti di chiapas, san luis potosĂ, meksiko, tlaxcala, sinaloa, puebla, dan veracruz. Kawasan perkebunan gemitir di sini berada di area pegunungan dengan kontur jalan berbukit. Menyesuaikan Diri Baik Pada Ketinggian. Lokasi kebun marigold pertama yang bisa kamu temui di indonesia berada di kampung songkolo, bontamani, kecamatan bontomarannu, kabupaten gowa, sulawesi. Gemitir garden berlokasi di desa belok, badung, berdekatan dengan kebun raya bali. Di pulau bali sendiri terdapat sejumlah tempat sebagai ladang bunga taman marigold tersebut beberapa diantaranya lokasinya di desa belok, kecamatan petang di desa antapan baturiti. Tepatnya Di Desa Belok, Kecamatan Petang, Badung. Selain ada taman bunga kasna, di desa. Padang bunga kasna padang bunga kasna terletak di pempatan, rendang, karangasem,. Gemitir garden ladang bunga marigold di bali yang instagramable kebun pemandangan matahari terbenam untuk tamu di larang merokok di dalam unit. Taman Bunga Marigold Bisa Anda Capai Dengan Berkendaraan Sepanjang 1,5 Dari Kota Denpasar. Paling sesuai benih bibit bunga marigold mitir cashback denpasar potme farm terjual 100+. Asiknya beraktivitas memanen bunga marigold bersama para petanididesa sulangai bali. Gemitir garden ladang bunga marigold di bali yang instagramable kebun pemandangan matahari terbenam. About Press Copyright Contact Us Creators Advertise Developers Press Copyright Contact Us Creators Advertise Developers Selain itu marigold farm bali juga cukup populer dengan julukan ladang bunga calendula. Sehingga kebun bunga atau gemitir garden ini sangat cocok untuk spot foto dan sangat instagramable. Meski sebutan namanya kurang enak terdengar, tapi di pulau dewata bali terdapat kebun bunga marigold.
ladang bunga gemitir marigold desa temukus